
Berikut akan kami sampaikan Tujuh amal jariyah yang pahalanya mengalir sampai hari kiamat Segala pujian hanya kepada Allah, Tuhan sekalian alam. Sholawat serta
salam teriring kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW beserta keluarga,
para sahabat dan pengikutnya yang senantiasa istiqamah menjalani
sunnah-sunnah Nabi Muhammad SAW hingga ke hari kiamat.
Sahabat yang dirahmati Allah,
Perbuatan atau Amal Jariyah adalah sebuah amalan yang pahalanya akan terus menerus
mengalir hingga hari kiamat, walau pun orang yang melakukan amalan
tersebut sudah meninggal dunia.
Hadis tentang amal jariyah yang popular dari Abu Hurairah menerangkan
bahawa Rasulullah SAW bersabda, "Apabila anak Adam (manusia) meninggal
dunia, maka terputuslah semua (pahala) amal perbuatannya kecuali tiga
macam perbuatan, yaitu amal jariah, ilmu yang bermanfaat, dan anak
soleh yang mendoakannya" (Hadis Riwayat Muslim).
Selain dari ketiga jenis perbuatan di atas, ada lagi beberapa macam perbuatan yang tergolong dalam amal jariyah. Dalam riwayat lain, Rasulullah SAW bersabda maksudnya, "Sesungguhnya
diantara amal kebaikan yang mendatangkan pahala setelah orang yang
melakukannya meninggal dunia ialah ilmu yang disebarluaskannya, anak
soleh yang ditinggalkannya, mushaf (kitab-kitab keagamaan) yang
diwariskannya, masjid yang dibina, rumah yang dibina untuk penginapan
orang yang sedang dalam perjalanan, sungai yang dialirkannya untuk
kepentingan orang ramai, dan harta yang disedekahkannya "(Hadis Riwaya
Ibnu Majah).
Baca Juga Artikel Berikut : 8 MACAM REZEKI DARI ALLAH
Berikut Penjelasannya :
Di dalam hadits diatas disebutkan Tujuh amal jariyah yang pahalanya mengalir sampai hari kiamat, ke tujuh amalan tersebut adalah :
1. Ilmu yang di sebarluaskan :
Menyebarluaskan ilmu pengetahuan yang bermanfaat, baik melalui
pendidikan formal (seperti sekolah, universitas , lembaga kursusj dan
institusi) dan pendidikan tidak formal seperti perbincangan ilmiah,
tazkirah di masjid-masjid, ceramah umum, kursus motivasi, program
dakwah dan tarbiah dan sebagainya. Termasuk dalam kategori ini adalah
menulis buku-buku yang berguna , menulis kitab-kitab agama dan
menyebarkan bahan-bahan pendidikan Islam melalui artikel-artikel
tazkira facebook atau blog.
2. Anak soleh yang ditinggalkan :
Didiklah anak mu menjadi anak yang soleh, karena Anak yang soleh akan
selalu berbuat kebaikan di dunia dan selalu mendo'akan orangtuanya.
Menurut keterangan hadis ini, kebaikan yang diperbuat oleh anak soleh
pahalanya sampai kepada orang tua yang mendidiknya yang telah
meninggal dunia tanpa mengurangkan nilai atau pahala yang diterima
oleh anak-anak tadi. Doa anak yang soleh kepada orang tuanya mustajab
di sisi Allah SWT.
3. Mushaf (kitab-kitab agama) yang diwariskannya :
Mewariskan kitab suci al-Quran, kitab tafsir al-Quran, mushaf (buku
agama) kepada orang-orang yang dapat memanfaatkannya untuk kebaikan
diri dan masyarakatnya. Untuk sekolah-sekolah agama dan maahad
tahfiz dan untuk perpustakaan awam. Selagi kitab-kitab tersebut
digunakan sebagai bahan bacaan dan rujukan maka orang yang mewakafkan
akan mendapat pahala yang terus-menerus mengalir.
4. Masjid yang dibina :
Membangun masjid. Perkara ini selaras dengan sabda Nabi SAW yang
bermaksud, "Barangsiapa yang membangunkan sebuah masjid kerana Allah
walau sekecil apa pun, maka Allah akan membangunkan untuknya sebuah
rumah di syurga" (Hadis Riwayat Bukhari dan Muslim). Orang yang membina masjid tersebut akan menerima pahala seperti pahala
orang yang mengerjakan amal ibadah di masjid tersebut. Termasuk juga
mewakafkan tanah untuk pembinaan masjid.
5. Rumah yang dibina untuk penginapan orang yang sedang dalam perjalanan :
Membangun rumah musafir atau pondok bagi orang-orang yang bermusafir
untuk kebaikan adalah suatu amalan sangat di anjurkan. Setiap orang
yang memanfaatkannya, baik untuk beristirahat sebentar maupun untuk
bermalam dan keperluan lain yang bukan untuk maksiat, akan mengalirkan
pahala kepada orang yang menyediakannya. Termasuk juga kita membina
pondok peristirahatan ditepi-tepi jalan yang tidak di kelola oleh
pemerintah.
6. Sungai yang dialirkannya untuk kepentingan orang ramai,
Mengalirkan air secara baik dan bersih ke tempat-tempat orang yang
memerlukannya atau menggali sumur di tempat yang sering dilalui atau
didiami orang ramai. Setelah orang yang mengalirkan air itu meninggal
dunia dan air itu tetap mengalir serta terjaga dari pencemaran dan
dimanfaatkan orang yang hidup maka ia mendapat pahala yang terus
mengalir.
Berikut Artikel Menarik : Kisah Cerdiknya Seorang Pemuda yang Iklash
7. Harta yang disedekahkannya :
Menyedekahkan sebahagian harta. Sedekah yang diberikan secara ikhlas
akan mendatangkan pahala yang berlipat ganda. Selain daripada harta
yang diberikan sebagai sedekah, termasuk juga mewakafkan tanah untuk
pembangunan pendidikan Islam, rumah anak yatim, maahad tahfiz, tanah
perkuburan dan rumah oarng-orang jompo. Selagi tanah tersebut digunakan
untuk kebaikan maka pahalanya akan terus-menerus mengalir kepada
pemberi tanah wakaf tersebut.
Nabi SAW bersabda "Sesungguhnya sedekah itu benar-benar dapat
memadamkan panasnya siksa kubur bagi pelakunya, sesungguhnya orang
mukmin kelak di hari kiamat hanyalah bernaung dibawah naungan
sedekahnya. (Hadis Riwayat Al-Tabrani)
Sedekah dapat di jadikan sebagai pemberi syafaat bagi pelakunya . Di
dalam kubur ia mendapatkan kesejukan berkat sedekahnya dan terhindar
dari panasnya kubur. Demikian pula di hari kiamat, ia akan mendapatkan
naungan dari amal sedekahnya, padahal ketika itu kebanyakan manusia
berada di dalam kepanasan yang tiada taranya. Dalam hadis lain di
sebutkan bahawa sedekah itu dapat menolak kemurkaan Allah.
Sahabat yang dimuliakan,
Sifat yang perlu dihindari atau di cegah adalah sifat bakhil, kecintaan
yang berlebihan terhadap nikmat dunia dan kurang peka terhadap
keperluan orang lain. Sikap mementingkan diri sendiri sebenarnya
tidak ada dalam ajaran Islam.
Lihatlah bagaimana mereka yang orang-orang mukmin yang kaya raya
seperti Usman bin Affan, Abdul Rahman bin Auf. Mereka tidak bahil
dengan harta yang mereka miliki, sebaliknya merekalah yang muncul
sebagai penyumbang utama kepada usaha meningkatkan syiar agama
termasuk dalam aspek menyalurkan aneka bantuan kepada masyarakat.
Sejarah dengan jelas mencatatnya dalam tinta emas kedudukan mereka itu
yang begitu berkepribadian luhur dalam usaha membantu golongan
miskin. Inilah sebenarnya yang Islam kehendaki, yaitu yang kaya
membantu mereka yang miskin. Barulah bermakna dan bermanfaat segala
harta dunia yang dimiliki.
Firman Allah SWT berikut ini wajar kita ingat selalu : "Dan tuntutlah
dengan harta kekayaan yang telah dikurniakan Allah kepadamu akan
pahala dan kebahagiaan hari akhirat dan janganlah engkau melupakan
bahagianmu (keperluan dan bekalanmu) dari dunia dan berbuat baiklah
(kepada hamba-hamba Allah) sebagaimana Allah berbuat baik kepadamu
(dengan pemberian rahmat-Nya yang melimpah-limpah) dan janganlah
engkau melakukan kerusakan di muka bumi, sesungguhnya Allah tidak suka
kepada orang yang berbuat kerusakan." (Surah al-Qasas ayat 77)
Justru, daripada apa yang dinyatakan Allah SWT itu jelaslah bahwa kita
diwajibkan berusaha menggandakan usaha mencari kekayaan dunia tetapi
dalam kerangka kehidupan yang seimbang untuk dunia dan akhirat. Dengan
demikian kita sebenarnya dianjurkan berusaha dengan keras memperoleh
kekayaan dunia agar dapat meningkatkan kualitas ibadah yang
berhubungan secara langsung dengan Allah SWT dan sesama manusia.
Inilah yang diajarkan kepada kita semua.
Allah SWT berfirman "Orang yang membelanjakan (mendermakan) hartanya
pada waktu malam dan siang, dengan cara tersembunyi atau
berterang-terangan, maka mereka mendapat pahala di sisi Tuhan mereka
dan tiada kebimbangan (daripada berlakunya kejadian yang tidak baik)
kepada mereka, dan mereka pula tidak akan bersedih" (Surah al-Baqarah
ayat 274).
Artikel mengenal Alloh : Apakah Kita Sudah Mengenal Alloh
Berkaitan dengan firman Allah ini, Imam al-Khazin dalam tafsirnya
memberitahu kita bahwa: "Dikatakan bahwa ayat ini berlaku umum untuk
setiap orang yang membelanjakan harta mereka pada setiap waktu dan
merata untuk semua kalangan, baik yang berada dalam kesulitan memenuhi
keperluan, dan mereka yang meminta-minta serta hidup dalam
kemelaratan."
Sahabat yang dikasihi,
Rasulullah SAW sepanjang hayat baginda sangat memandang tinggi sikap
dermawan yang tidak bakhil dengan menyumbangkan hartanya ke jalan
kebaikan. Dengan kenyataan yang juga berbentuk satu motivasi buat
umatnya, baginda berpesan kepada kita: "Tangan yang di atas lebih baik
daripada tangan yang di bawah, dan tangan yang di atas suka memberi
dan tangan yang di bawah suka meminta." (Hadis riwayat Bukhari, Muslim
dan Abu Daud)

0 Response to "Inilah Tujuh Amal Jariyah Pahalanya Mengalir Sampai Hari Kiamat"
Post a Comment